Now We are Breaking Up dan GSC, apa coba hubungannya? Buat entertain holic yang bukan blogger mungkin berkerut keningnya dengan istilah GSC. Makanan apa tuh? Emang ada istilah GSC terkait dengan buku, film atau musik? Wkwk.
Waktu Makminesia cerita lagi bikin artikel dengan judul ini di sebuah grup blogger, sontak ada yang mengomentari, “Maap itu gak nyambung sama sekali hahaha. Mau mengindex SONO? Hahaha.” Baiklah, mari kita lihat bagaimana akhir dari artikel yang rada dipaksa biar nyambung ini ya…
Fyi, GSC di sini maksudnya Google Search Console. Salah satu tool yang wajib diketahui oleh para blogger untuk bisa memahami maunya Mbah Google. Makin bingung kan apa hubungannya drama korea yang barusan selesai tayang ama tool dari Google?
Makanya, yook lanjutin bacanya. Oya buat yang pengen tahu lebih lanjut tentang Google Search Console, mlipir ke blog Makminesia yang khusus bahas tutorial blogging aja ya, wkwk.
Menurut makmin nih, drama yang disutradarai oleh Lee Gil-bok dan scenario yang ditulis oleh Je In ini alurnya terlalu lambat. Entah berapa kali makmin jatuh tertidur saat menonton drama yang slot tayangnya setiap hari Jumat dan Sabtu di SBS TV ini.
Namun pesona Jang Ki-yong yang lagi wajib militer membuat makmin bertahan menyimak episode demi episode. Hingga akhirnya, Jum’at, 8 Januari 2022 lalu, episode keenambelas dari drama romantis tentang dua sejoli yang jatuh cinta dan kemudian mengakhiri hubungan ini tayang.
Episode terakhir yang cukup melegakan, meski klise di satu sisi. Meski begitu ada juga scene yang mampu membuat makmin menitikkan air mata.
Alih-alih fokus pada kisah cinta kedua pemeran utama, makmin justru lebih senang mengulik cerita-cerita sampingan yang ada dalam Now We are Breaking Up. Sebelum membahas lebih lanjut tentang cerita-cerita sampingan itu, kenalan dulu yuk sama tokoh-tokoh yang ada di dalam drama SBS ini:
Waktu Makminesia cerita lagi bikin artikel dengan judul ini di sebuah grup blogger, sontak ada yang mengomentari, “Maap itu gak nyambung sama sekali hahaha. Mau mengindex SONO? Hahaha.” Baiklah, mari kita lihat bagaimana akhir dari artikel yang rada dipaksa biar nyambung ini ya…
Fyi, GSC di sini maksudnya Google Search Console. Salah satu tool yang wajib diketahui oleh para blogger untuk bisa memahami maunya Mbah Google. Makin bingung kan apa hubungannya drama korea yang barusan selesai tayang ama tool dari Google?
Makanya, yook lanjutin bacanya. Oya buat yang pengen tahu lebih lanjut tentang Google Search Console, mlipir ke blog Makminesia yang khusus bahas tutorial blogging aja ya, wkwk.
Review Now We are Breaking Up
Kita tepiskan sebentar GSC yang bikin terdistraksi, yuk fokus sama drama yang diperankan oleh Song Hye-kyo dan Jang Ki-yong ini. Di antara drama on going beberapa waktu lalu, jujur Now We are Breaking Up bukanlah drama favorit makmin.Menurut makmin nih, drama yang disutradarai oleh Lee Gil-bok dan scenario yang ditulis oleh Je In ini alurnya terlalu lambat. Entah berapa kali makmin jatuh tertidur saat menonton drama yang slot tayangnya setiap hari Jumat dan Sabtu di SBS TV ini.
Namun pesona Jang Ki-yong yang lagi wajib militer membuat makmin bertahan menyimak episode demi episode. Hingga akhirnya, Jum’at, 8 Januari 2022 lalu, episode keenambelas dari drama romantis tentang dua sejoli yang jatuh cinta dan kemudian mengakhiri hubungan ini tayang.
Episode terakhir yang cukup melegakan, meski klise di satu sisi. Meski begitu ada juga scene yang mampu membuat makmin menitikkan air mata.
Alih-alih fokus pada kisah cinta kedua pemeran utama, makmin justru lebih senang mengulik cerita-cerita sampingan yang ada dalam Now We are Breaking Up. Sebelum membahas lebih lanjut tentang cerita-cerita sampingan itu, kenalan dulu yuk sama tokoh-tokoh yang ada di dalam drama SBS ini:
- Song Hye-kyo sebagai Ha Yeong-eun – Seorang perempuan mandiri berusia 38 tahun. Ia adalah pemimpin tim desain merk SONO dari sebuah perusahaan mode bernama 'The One'. Ia merupakan putri dari Kang Jung-ja dan Ha Taek-soo. Memiliki teman dekat bernama Hwang Chi-sook dan Jeon Mi-sook. Memiliki hubungan spesial dengan Yoon Jae-gook.
- Jang Ki-yong sebagai Yoon Jae-gook alias Cookie/ Mr. J - Seorang fotografer fashion lepas berusia 32 tahun. Berkarakter bebas dan tidak suka terikat pada satu perusahaan.
- Choi Hee-seo sebagai Hwang Chi-sook - Sahabat dari Ha Yeong-eun sekaligus direktur desain 'The One' dan putri CEO Hwang. Ia memiliki adik laki-laki bernama Hwang Chi-hyung. Dia jatuh cinta pada Seok Do-hoon.
- Kim Joo-hun sebagai Seok Do-hoon – Pria berbakat berusia 40 tahun. Memiliki penampilan dan pembawaan yang dewasa. Ia merupakan CEO dari perusahaan iklan bernama Vision PR.
- Park Hyo-joo sebagai Jeon Mi-sook - Teman sekelas saat SMA dan sahabat dari Hwang Chi-sook dan Ha Yeong-eun. Ia memiliki suami bernama Kwak Soo-ho yang merupakan anak buah dari Seok Do-hoon. Mi-sook melepaskan karirnya sebagai model untuk menikahi Kwak Soo-ho dan memiliki seorang putri yang cantik. Ia menderita penyakit kanker yang menjadi perenggut nyawanya.
- Yoon Na-moo sebagai Kwak Soo-ho – Wakil ketua tim perencanaan di perusahaan Vision PR. Laki-laki berusia 36 tahun ini adalah suami dari Jeon Mi-sook.
- Joo Jin-mo sebagai CEO Hwang – Pebisnis berusia 68 tahun ini adalah ayah Hwang Chi-sook dan Hwang Chi-hyung. Ia merupakan CEO 'The One' yang membangun bisnisnya dari nol. Ia ingin anak-anaknya tidak hanya menikmati sebagai pewaris, tapi merasakan pekerjaan dari bawah.
- Oh Se-hun sebagai Hwang Chi-hyung – Anak laki-laki dari CEO Hwang, berusia 32 tahun. Membantu Ha Yeong-eun di tim desain, adik Hwang Chi-sook.
- Jang Hyuk-jin sebagai Go Gwang-soo – Pria berusia 55 tahun yang merupakan kepala departemen produksi 'The One'.
Drama ini mendapat peringkat 7.2/ 10 di IMDb. Sejak awal penayangan, drama ini banyak mendapat komentar buruk. Salah satunya karena karakter yang diperankan oleh mbak Hye-kyo nggak terlalu berbeda dengan peran-peran sebelumnya.
Hmm, ya gimana lagi dong… mbak Hye-kyo didandani jadi orang susah ya keknya nggak pantes, wkwk. Apalagi sekarang ye kan, tambah glowing gitu.
Kalau makmin sendiri, justru lebih menyukai karakter Hye-kyo di drama Now We are Breaking Up daripada waktu main di Encounter sih. Well, soal selera aja kali ya.
Sama-sama berperan sebagai perempuan pekerja dan mandiri, di drama ini, sisi ambisiusnya Hye-kyo bisa terlihat gitu. Btw, kalau dilihat-lihat, mbak Hye-kyo sama Ki-yong ini terlihat mirip.
Konflik utama di drama ini yaitu ketika hubungan Ha Yeong-eun dan Yoon Jae-gook ditentang oleh orangtua dari kedua belah pihak. Alasannya karena Yeong-eun adalah mantan pacar dari kakak Jae-gook.
Awalnya keduanya tak tahu menahu soal ini, tetapi setelah fakta tersibak. Cukup ngagetin juga sih. Apalagi Yeong-eun merasa dighosting sama kakaknya Jae-gook yang ngomongnya mau ketemuan, eh malah nggak datang.
Usut punya usut, ternyata kakaknya Jae-gook meninggal dunia karena kecelakaan mobil dalam perjalanan saat akan menemui Yeong-eun. Yang bikin lebih patah hati lagi, ternyata kakaknya Jae-gook sudah punya tunangan jauh sebelum ketemu Yeong-eun.
Duh, Yeong-eun mau marah ya nggak bisa. Secara orangnya udah meninggal dunia. Nggak mungkin kan ngomel-ngomel di kuburan?
Menurut entertain holic gimana konflik dari drama ini? B aja nggak sih? Ditambah dengan alur yang temponya sangat lambat, makin menambah rasa malas mau melanjutkan hingga episode akhir. Namun tokoh-tokoh dan konflik pendukungnya justru membuat makmin nggak bisa berhenti menonton drama ini.
Beberapa tokoh beserta konflik pendukung yang bikin melek dari drama ini antara lain;
Namun buat entertain holic yang suka dengan drama korea dengan alur lambat, cerita yang nggak berat, nggak pakai mikir, boleh lah ditonton sebagai pengantar tidur.
Namun setelah mencoba merapikan isi kepala, benang merah dari semua hal yang buanyaaak itu tadi hanya satu kata;
Dari voice over yang sering muncul di drama, bisa terlihat bagaimana pentingnya berkomunikasi dengan diri sendiri. Jauh sebelum kita belajar berkomunikasi dengan orang lain, kita terlebih dulu harus belajar ngobrol sama diri sendiri.
Dalam drama ini diceritakan bagaimana ibu Yeong-eun ternyata memendam rasa kecewa menahun pada ayah Yeong-eun. Dia menunggu sang suami pension agar bisa bercerai dan hidup lepas tanpa harus memikirkan kewajiban sebagai istri.
Di sini diperlihatkan bagaimana ternyata ada komunikasi yang buntu di antara keduanya. Ibu Yeong-eun tidak bisa mengkomunikasikan dengan baik apa yang ada di hatinya, apa keinginannya. Sementara ayah Yeong-eun juga kurang peka memahami kode yang diberikan istrinya.
Ia hanya sibuk bekerja dan mencari nafkah, merasa sudah menjalankan tugasnya sebagai suami sebaik-baiknya. Tanpa menyadari kalau ada hati istri yang perlu disentuh dan didengarkan.
Cerita Mi-sook dengan sang suami juga mengangkat tentang pentingnya komunikasi. Karena lama telah berumah tangga, sang suami sibuk bekerja dan tidak meluangkan waktu untuk ngobrol dengan istrinya.
Alhasil di matanya sang istri telah berubah seperti monster, hanya doyan ngomel dan tidak ada senyuman sama sekali. Sementara di kantor, ada gadis muda yang ranum menarik hati.
Padahal istri bisa jadi berubah, karena sikap suami yang juga berubah. Komunikasi di antara keduanya kembali membaik ketika Mi-sook didiagnosa mengidap kanker. Sang suami merasa menyesal karena telat mengetahui.
Komunikasi yang apik juga ditampilkan Mi-sook dalam sebuah adegan di mana ia tahu bahwa sang suami telah bermain hati. Namun ia tak menyampaikan dengan kemarahan, tetapi dengan kalimat yang lembut.
Kalimat itu justru membuat sang suami semakin merasa bersalah dan duduk tersungkur di depan sang istri. Nah, bisa nih dipraktekkan… daripada marah-marah kek adegan di Layangan Putus, coba dihadapi dengan adem ala Mi-sook, siapa tahu Mas Aris bisa luluh, wkwk.
Komunikasi pasangan yang apik lainnya juga diwujudkan dalam dialog-dialog antara Hwang Chi-sook dan CEO Seok Do-hoon. Chi-sook yang kekanak-kanakan akhirnya bertemu dengan pria dewasa seperti Do-hoon dan mengajarinya bagaimana menjalin hubungan dan kepercayaan di antara dua manusia dewasa.
Chi-sook yang punya inner issue sempat salah paham dengan kedekatan Do-hoon dan ayahnya. Chi-sook berpikir Do-hoon sengaja mendekatinya untuk bisa mendapat proyek dari ayahnya. Bagaimana Do-hoon tetap tenang dan tidak terpancing emosi bisa tuh dicontoh sama bapak-bapak yang punya istri doyan ngomel, wkwk.
Bagaimana dua tokoh utama berkomunikasi juga cukup menarik. Tidak ada emosi meledak-ledak, semuanya dibicarakan dengan kepala dingin dan penuh logika. Benar-benar menggambarkan hubungan cinta di antara manusia dewasa, bukan ABG labil.
Hmm, ya gimana lagi dong… mbak Hye-kyo didandani jadi orang susah ya keknya nggak pantes, wkwk. Apalagi sekarang ye kan, tambah glowing gitu.
Kalau makmin sendiri, justru lebih menyukai karakter Hye-kyo di drama Now We are Breaking Up daripada waktu main di Encounter sih. Well, soal selera aja kali ya.
Sama-sama berperan sebagai perempuan pekerja dan mandiri, di drama ini, sisi ambisiusnya Hye-kyo bisa terlihat gitu. Btw, kalau dilihat-lihat, mbak Hye-kyo sama Ki-yong ini terlihat mirip.
Konflik utama di drama ini yaitu ketika hubungan Ha Yeong-eun dan Yoon Jae-gook ditentang oleh orangtua dari kedua belah pihak. Alasannya karena Yeong-eun adalah mantan pacar dari kakak Jae-gook.
Awalnya keduanya tak tahu menahu soal ini, tetapi setelah fakta tersibak. Cukup ngagetin juga sih. Apalagi Yeong-eun merasa dighosting sama kakaknya Jae-gook yang ngomongnya mau ketemuan, eh malah nggak datang.
Usut punya usut, ternyata kakaknya Jae-gook meninggal dunia karena kecelakaan mobil dalam perjalanan saat akan menemui Yeong-eun. Yang bikin lebih patah hati lagi, ternyata kakaknya Jae-gook sudah punya tunangan jauh sebelum ketemu Yeong-eun.
Duh, Yeong-eun mau marah ya nggak bisa. Secara orangnya udah meninggal dunia. Nggak mungkin kan ngomel-ngomel di kuburan?
Menurut entertain holic gimana konflik dari drama ini? B aja nggak sih? Ditambah dengan alur yang temponya sangat lambat, makin menambah rasa malas mau melanjutkan hingga episode akhir. Namun tokoh-tokoh dan konflik pendukungnya justru membuat makmin nggak bisa berhenti menonton drama ini.
Beberapa tokoh beserta konflik pendukung yang bikin melek dari drama ini antara lain;
- Cerita tentang Mi-sook, sahabat Yeong-eun yang sakit kanker. Bagaimana legawanya dia menerima sang suami ternyata diam-diam bermain hati dengan rekan kerjanya. Juga bagaimana caranya menyiapkan sang putri untuk mandiri.
- Hubungan antara bapak dan ibu Yeong-eun yang harus berakhir dengan perceraian karena kesalahpahaman yang berlarut-larut di antara keduanya.
- Cerita cinta antara Hwang Chi-sook dan Seok Do-hoon justru jadi bumbu menarik di drama ini. Kadang malah lebih sweet daripada Yeong-eun dan Jae-gook.
Namun buat entertain holic yang suka dengan drama korea dengan alur lambat, cerita yang nggak berat, nggak pakai mikir, boleh lah ditonton sebagai pengantar tidur.
Hikmah dari Drama Korea Now We are Breaking Up
Meski B aja, bukan berarti drama comeback-nya mbak Hye-kyo setelah dua tahun hiatus ini nggak ada sesuatu yang bisa diambil. Sebenarnya di kepala tuh ada buanyaaak sekali yang mau dituangkan terkait beberapa hikmah dari drama ini.Namun setelah mencoba merapikan isi kepala, benang merah dari semua hal yang buanyaaak itu tadi hanya satu kata;
KOMUNIKASIYa, drama ini penuh dengan nasehat untuk bisa berkomunikasi secara efektif. Bukan hanya dengan orang lain tetapi juga dengan diri sendiri. Berikut ini jenis-jenis komunikasi yang ditampilkan dalam drama dengan visual apik ini:
Komunikasi dengan Diri Sendiri
Hal ini terlihat dari beberapa voice over yang muncul di sepanjang drama. Ada kalanya suara Yeong-eun, ada kalanya suara Jae-gook. Terkadang kedua suara itu mewakili isi hati masing-masing, terkadang juga mewakili suasana hati tokoh lainnya.Dari voice over yang sering muncul di drama, bisa terlihat bagaimana pentingnya berkomunikasi dengan diri sendiri. Jauh sebelum kita belajar berkomunikasi dengan orang lain, kita terlebih dulu harus belajar ngobrol sama diri sendiri.
Belajar untuk memahami apa maksud hati, keinginan diri dan kebutuhan personal kita. Menanyakan benar-benar pada diri sendiri apakah setiap keputusan yang diambil benar-benar karena keinginan dan kebutuhan diri, atau hanya untuk menyenangkan orang lain.
Komunikasi dengan Pasangan
Drama ini juga dengan apik membahas tentang pentingnya komunikasi dengan pasangan. Jangan dikira pernikahan yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya, terlihat adem ayem, pasti baik-baik saja.Dalam drama ini diceritakan bagaimana ibu Yeong-eun ternyata memendam rasa kecewa menahun pada ayah Yeong-eun. Dia menunggu sang suami pension agar bisa bercerai dan hidup lepas tanpa harus memikirkan kewajiban sebagai istri.
Di sini diperlihatkan bagaimana ternyata ada komunikasi yang buntu di antara keduanya. Ibu Yeong-eun tidak bisa mengkomunikasikan dengan baik apa yang ada di hatinya, apa keinginannya. Sementara ayah Yeong-eun juga kurang peka memahami kode yang diberikan istrinya.
Ia hanya sibuk bekerja dan mencari nafkah, merasa sudah menjalankan tugasnya sebagai suami sebaik-baiknya. Tanpa menyadari kalau ada hati istri yang perlu disentuh dan didengarkan.
Cerita Mi-sook dengan sang suami juga mengangkat tentang pentingnya komunikasi. Karena lama telah berumah tangga, sang suami sibuk bekerja dan tidak meluangkan waktu untuk ngobrol dengan istrinya.
Alhasil di matanya sang istri telah berubah seperti monster, hanya doyan ngomel dan tidak ada senyuman sama sekali. Sementara di kantor, ada gadis muda yang ranum menarik hati.
Padahal istri bisa jadi berubah, karena sikap suami yang juga berubah. Komunikasi di antara keduanya kembali membaik ketika Mi-sook didiagnosa mengidap kanker. Sang suami merasa menyesal karena telat mengetahui.
Komunikasi yang apik juga ditampilkan Mi-sook dalam sebuah adegan di mana ia tahu bahwa sang suami telah bermain hati. Namun ia tak menyampaikan dengan kemarahan, tetapi dengan kalimat yang lembut.
Kalimat itu justru membuat sang suami semakin merasa bersalah dan duduk tersungkur di depan sang istri. Nah, bisa nih dipraktekkan… daripada marah-marah kek adegan di Layangan Putus, coba dihadapi dengan adem ala Mi-sook, siapa tahu Mas Aris bisa luluh, wkwk.
Komunikasi pasangan yang apik lainnya juga diwujudkan dalam dialog-dialog antara Hwang Chi-sook dan CEO Seok Do-hoon. Chi-sook yang kekanak-kanakan akhirnya bertemu dengan pria dewasa seperti Do-hoon dan mengajarinya bagaimana menjalin hubungan dan kepercayaan di antara dua manusia dewasa.
Chi-sook yang punya inner issue sempat salah paham dengan kedekatan Do-hoon dan ayahnya. Chi-sook berpikir Do-hoon sengaja mendekatinya untuk bisa mendapat proyek dari ayahnya. Bagaimana Do-hoon tetap tenang dan tidak terpancing emosi bisa tuh dicontoh sama bapak-bapak yang punya istri doyan ngomel, wkwk.
Bagaimana dua tokoh utama berkomunikasi juga cukup menarik. Tidak ada emosi meledak-ledak, semuanya dibicarakan dengan kepala dingin dan penuh logika. Benar-benar menggambarkan hubungan cinta di antara manusia dewasa, bukan ABG labil.
Komunikasi dengan Sahabat
Bahkan meski kita sudah menjadi istri dan ibu, suami dan ayah, kita tetap entitas personal yang punya hubungan sosial dengan orang lain, termasuk para sahabat. Rasanya menyenangkan melihat scene antara Yeong-eun, Mi-sook dan Chi-sook saling mencurahkan isi hati, memotivasi dan menguatkan satu sama lain.Saat Mi-sook hampir menyerah karena penyakitnya, Yeong-eun dan Chi-sook berupaya untuk menaikkan semangatnya. Bahkan mereka bisa meyakinkan Mi-sook untuk berjalan di sebuah peragaan busana untuk terakhir kalinya.
Komunikasi Orang Tua dan Anak
Now We are Breaking Up juga tak hanya menceritakan tentang hubungan romantis antara dua manusia, tetapi juga antara orang tua dan anak. Semakin dewasa, konflik antara anak dan orang tua semakin beragam.Salah satunya tentang memilih jodoh. Ada kalanya anak udah sreg, eh orang tuanya nggak. Di drama ini bisa dilihat bagaimana Jae-gook dan Yeong-eun berusaha mengkomunikasikan perbedaan pendapat kepada orang tuanya dengan sangat baik dan santun.
Saat anak sudah dewasa, anak juga bisa menjadi tempat curhat bagi kedua orang tuanya. Sebagaimana Yeong-eun berusaha menjadi penengah yang baik dan adil untuk kedua orang tuanya.
Komunikasi orang tua dan anak juga terjalin apik antara Mi-sook dan putrinya. Bagaimana ia mengajari sang anak mandiri dan mempersiapkan perpisahan dengan baik. Mi-sook memilih kata-kata yang pas agar sang anak mampu memahami perkataannya.
Bagaimana CEO Hwang mengetes keseriusan Seok Do-hoon pada anaknya juga cukup apik. Bahkan ia kemudian justru cocok dengan laki-laki yang dicintai putrinya dan memberinya proyek. Bukan karena laki-laki itu calon menantunya, tetapi karena memang berbakat dan pekerja keras.
Komunikasi dengan Rekan Kerja
Bagaimana Yeong-eun membesarkan merk fashion SONO membuat kita belajar banyak tentang leadership dan team work. Begitu juga bagaimana Seok Do-hoon berkomunikasi dengan para staffnya.Setelah membaca hikmah dari drama yang barusan selesai tayang ini ala makminesia, apakah entertain holic yang belum nonton drama ini jadi kepincut buat ngintip?
Now We are Breaking Up dan GSC, Sama-sama Soal Komunikasi
Artikel ini hampir mencapai ujungnya. Pertanyaan besar yang sudah makminesia angkat sejak di awal artikel, apa hubungannya Now We are Breaking Up dan GSC, akan coba kita ulas mulai dari sini.Benang merah antara dramanya mbak Hye-kyo dan dik Ki-yong dengan Google Search Console adalah soal komunikasi. Jika Now We are Breaking Up banyak membuka wawasan terkait bagaimana berkomunikasi efektif dengan diri sendiri dan orang lain, GSC adalah tool yang wajib diketahui seorang blogger agar bisa berkomunikasi efektif dengan google.
Kok bisa?
Bisa dong! Dengan GSC, blogger bisa mengirimkan sitemap alias peta situs kepada Google. Tujuan dari pengiriman sitemap ini untuk memberi tahu Google, “Hei, mbah… ni lo aku punya situs yang di dalamnya ada artikel-artikel ini, halaman-halaman ini.”
Selain sitemap, blogger juga bisa berkomunikasi dengan mbah Google dengan mengirimkan link artikel setiap selesai diterbitkan. Tujuannya untuk memberitahu si mbah bahwa ada artikel baru di blog. “Mbah, mbah.. aku baru nerbitin artikel baru nih. Index dong biar masuk di Google Search.”
Semacam itulah kalau diungkapkan dalam bahasa obrolan. Hmm, nggak cuma berlaku buat artikel baru sih. Misal seorang blogger baru saja mengupdate artikel lama, entah itu menambahi gambar, atau mengganti alt gambar.
Blogger bisa melakukan index ulang untuk memberi tahu mbah Google bahwa ada perubahan yang terjadi pada artikel tersebut.
Nah, Google juga memberikan jawaban atas permintaan-permintaan kita lewat beberapa fitur GSC. Setelah kita memberikan sitemap pada Google, setidaknya dalam waktu satu minggu atau satu bulan, GSC akan memberikan laporan lengkap terkait kinerja blog.
“Woi, nduk.. le.. orang-orang yang suka main di blogmu itu senengnya nyari keyword A, J dan Z.” Dari informasi Google ini, blogger bisa mengolahnya menjadi artikel-artikel baru atau melakukan update di artikel lama.
“Woi, nduk.. le.. orang-orang yang suka main di blogmu itu senengnya nyari keyword A, J dan Z.” Dari informasi Google ini, blogger bisa mengolahnya menjadi artikel-artikel baru atau melakukan update di artikel lama.
Google juga memberitahu blogger lewat GSC kalau ada masalah yang terjadi dengan situsnya. Apakah loading blog yang lambat, ataukah terdeteksi adanya kesalahan indexing dan masih banyak lagi.
Ya, sepenting itulah komunikasi di dalam hidup. Bukan hanya antara manusia dengan manusia, bahkan manusia dengan mesin yang bernama Google saja harus bisa berkomunikasi dengan baik jika mau saling memahami.So, sudah tahu kan apa hubungan antara Now We are Breaking Up dan GSC? Because communication is the important key for every single things of life.***
Au au...keren bingits coach tulisannya, ini blog fresh banget. Senang, dan cepet
ReplyDelete